Tinggalkan Pesanmu!

Posted on: Rabu, 30 Maret 2011

Install CINTA KASIH

Customer Service (CS) : Ya, ada yang bisa saya bantu?

Pelanggan (P) : Baik, setelah saya pertimbangkan, saya ingin menginstal cinta kasih. Bisakah anda memandu saya menyelesaikan prosesnya?

CS : Ya, saya dapat membantu anda. Anda siap melakukannya?

P : Baik, saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap untuk menginstalnya sekarang. Apa yang harus saya lakukan dahulu?

CS : Langkah pertama adalah membuka HATI anda. Tahukan anda di mana HATI anda?

P : Ya, tapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa menginstalnya sementara program-program tersebut aktif?

CS : Program apa saja yang sedang aktif?

60 Pintu Pahala Dan Pelebur Dosa

Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw dan utusan yang paling mulia. Risalah ini ditujukan kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya.


Take it or Lose it

Dalam sebuah kelas pelatihan, saya mengambil selembar kertas polos kemudian mengguntingguntingnya menjadi beberapa bagian. Ada guntingan besar, ada juga yang kecil. Tapi jumlahnyasengaja saya buat tak sama dengan jumlah peserta dalam kelas itu, dua puluh orang.

Kemudian saya meminta kepada peserta untuk mengambil masing-masing satu guntingan kertas yang tersedia di meja depan. "Silahkan ambil satu!" demikian instruksi yang saya berikan.
Dapat diduga, ada yang antusias maju dengan gerak cepat dan mengambil bagiannya, ada yang berjalan santai, ada juga yang meminta bantuan temannya untuk mengambilkan. Dua tiga orang bahkan terlihat bermalasan untuk mengambil, mereka berpikir toh semuanya kebagian guntingan kertas tersebut.


Pentingnya Membaca Al Qur'an

 Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Al-Qur'an adalah sumber hukum yang pertama bagi kaum muslimin. Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan membaca Al-Quran serta kemuliaan para pembacanya. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharap perniagaan yang tidak akan merugi." (Faathir : 29).

Al-Qur'an adalah ilmu yang paling mulia, karena itulah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya bagi orang lain, mendapatkan kemuliaan dan kebaikan dari pada belajar ilmu yang lainya. Dari Utsman bin Affan radhiyallah 'anhu , beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Al-Bukhari).

Posted on: Selasa, 29 Maret 2011

Kode cahaya si kunang kunang

Thomas Alfa Edison boleh dianggap sebagai ilmuwan terbesar dalam sejarah manusia. Ratusan penemuan telah ia patenkan. Salah satu yang terpenting adalah penemuan bola lampu yang menjadikan manusia mengenal penerangan dari listrik. Kini, jutaan bola lampu mungil bersama-sama menerangi kota-kota besar di seluruh dunia.
Namun, jauh sebelum Thomas Alfa Edison menyalakan lampu pertamanya, alam telah memiliki makhluk-makluk yang bercahaya. Dialah kunang-kunang, serangga kecil yang bercahaya di waktu malam.
Meski tubuhnya bercahaya, kunang-kuknang sama sekali tak merasakan panas. Bandingkan dengan nyala bola lampu. Jika kita memegang bola lampu yang sedang menyala, niscaya tangan kita seperti memegang benda yang sedang terbakar, panas. Ya, sebab sinar bola lampu berasal dari filamen yang dialiri arus listrik. Karena arus yang mengalir melebihi kekuatan filamen, maka filamen tersebut akan terbakar. Maka tak heran jijka 90 persen energi listriknya berubah menjadi panas, dan hanya 10 persen yang menjadi cahaya.
Sebaliknya, kunang-kunang sangat efektif. Kunang-kunang mampu mengeluarkan cahaya tanpa mengeluarkan panas. Artinya, kunang-kunang menggunakan 100 persen energi yang dibutuhkan untuk membuat cahaya. Inilah desain sempurna pada sistem penghasil cahaya yang dimilikinya.
Tubuh kunang-kunang mengandung zat kimia khusus bernama lusiferin, dan enzim yang disebut lusiferase. Untuk menghasilkan cahaya, dua zat kimia ini bercampur, dan percampuran ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul kompleks ini telah didesain secara khusus untuk memancarkan cahaya. Penempatan setiap atom yang membentuk molekul tersebut telah ditentukan sesuai dengan tujuan ini.

Mahabbah dan Ukhuwah

     Secara bahasa kata ukhuwah berarti persaudaraan. Kata ini seakar dengan kata yang berarti memperhatikan. Ini mengisyaratkan untuk terwujud persaudaraan perlu ada perhatian antara mereka yang bersaudara. Perhatian muncul karena ada persamaan di antara mereka. Dari sini kata ukhuwah dimaknai sebagai persamaan dan keserasian dengan pihak lain, meliputi persamaan keturunan, persusuan, suku, bangsa, agama, dan profesi.

Islam menilai hidup dalam persaudaraan yang diilhami iman sebagai nikmat terbesar dan ikatan yang kokoh. Allah SWT berfirman,
"Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara." (QS 3:103).

Merajut Cinta

Entah dimana cinta itu bersembunyi, bagai sebuah keluarga, namun sapaan tak pernah menyentuh hati lalu egois, tinggi hati, merambat perlahan meracuni.

Menyatu dalam perbedaan memang tak mudah, merajut cinta dalam sebuah jama'ah kadang melelahkan jiwa. Letih, dan putus asa kadang menerpa, membuyarkan semua impian-impian indah. Padahal sungguh dahsyat, bahkan teramat dahsyat potensi yang dimiliki setiap jiwa, namun pupus saat disatukan. Orang-orang hebat, sholeh dan pintar yang mestinya menyatu dalam rajutan cinta, hanyalah seperti benang-benang kusut saat dirajut, tak ada keindahan saat mata menatap.

Berbeda...

Bukankah itu hal yang biasa? Keragaman dalam sebuah jama'ah semestinya menjadi sumber kreativitas, dengannya kita bangun samudera kebaikan. Layaknya pun sebuah bangunan, pastilah tersusun dari bahan olahan yang berbeda-beda, dan itu adalah kekuatan. Puncaknya adalah sebuah gerakan yang rapi, solid dan militan dalam sebuah jama'ah hingga mampu merubah kondisi jahiliyah menjadi penuh dengan rahmatnya Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kunci dari semua itu adalah rajutan cinta pada setiap hati kita, dengannya jiwa-jiwa akan selalu bersama mewujudkan ukhuwah Islamiyah. Karena rajutan cinta pulalah, akan lahir manusia-manusia yang siap mengusung panji-panji dakwah dari berbagai latar belakang yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat rabbaniyah, penuh dengan curahan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Rabbani yang bukan saja sebagai ghoyah (tujuan), namun juga meliputi wijhah (arah), masdar (sumber) serta manhaj (sistem).



Dakwah

Dakwah dalam bahasa Arab berasal dari da'aa - yad'uu - da'watan yang berarti menyeru atau mengajak. Dakwah merupakan upaya untuk menyeru manusia kepada jalan Islam hingga mereka keluar dari kegelapan. ''Serulah manusia ke jalan Rabb-mu (Allah) dengan jalan hikmah (hujjah) dan nasihat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.'' (QS An-Nahl: 125).


Sebagai seorang mukmin, tentunya tergetar hati kita ketika mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk berdakwah, ''Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lainnya. Mereka menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah dan sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.'' (QS At-Taubah: 71)

Rahasia Kasih Sayang

Seorang gadis kecil nampak tersedu karena tak memilki pakaian yang cukup bagus untuk dikenakan pada hari raya. Sementara di sekelilingnya, anak-anak lain bercanda riang dengan pakaian-pakaian mereka yang bagus. Tak berapa lama, seseorang mendekatinya dan bertanya gerangan apa yang membuatnya sedih.

“Aku tak punya pakaian bagus seperti mereka...” kata gadis itu murung.

Ketika ditanya keberadaan orangtuanya, laki-laki paruh baya yang tadi bertanya merasa terharu, karena ayah si gadis telah gugur dalam peperangan bersama Rasulullah dan kaum mukminin yang lain. Kemudian,

“Maukah kamu kalau Muhammad Rasulullah menjadi ayahmu, Aisyah menjadi ibumu dan Fatimah sebagai saudara perempuanmu?”. Segera gadis itu menyadari bahwa yang sedari tadi menyapanya tidak lain Rasulullah Saw.

Satu kata yang bisa menyimpulkan kisah diatas adalah Kasih Sayang. Kasih sayang seorang Rasul terhadap ummatnya, kasih sayang seorang ayah terhadap anak, kasih sayang mukmin terhadap mukmin lainnya. Rasulullah-lah yang kemudian dalam berbagai ajarannya menjadikan kasih sayang sebagai satu prinsip penting dan bagian utama ajaran Islam.



Lima Detik Pertama Penentu Sukses

Sukses, mungkin tidak satupun manusia di dunia ini yang tak ingin meraihnya, karena bahkan seorang yang berencana bunuh diripun tak ingin mengalami kegagalan. Maksudnya, orang akan menanggung malu teramat besar jika upaya bunuh dirinya ternyata tidak berhasil, meskipun seharusnya ia bersyukur. Mungkin terlalu ekstrim jika yang diambil contoh adalah soal bunuh diri, namun hal itu sekedar ingin memberikan gambaran bahwa untuk hal paling hina pun orang berusaha maksimal untuk merealisasikannya.

Apapun, untuk meraih sukses, kuncinya adalah rencana yang matang dan usaha yang maksimal untuk menjalankan semua yang telah terencana itu. Dalam prinsip manajemen, langkah ini biasa dikenal dengan, Rencanakan Apa Yang Hendak Dikerjakan, dan Kerjakan Apa yang Sudah Direncanakan. Artinya, jika keluar dari prinsip tersebut, bisa jadi satu keniscayaan bahwa kegagalan segera menghampiri Anda.

Kepadamu

ketika bahasa tak lagi percaya pada kata 
apakah yang masih bisa kita ucap?
: cinta

ketika wajahmu tak lagi menampakkan
kening, mata, hidung dan mulut
apakah yang masih bisa kukecup?
: doa


Akibat Riya

Riya adalah melakukan amal bukan karena mengharap ridha Allah, tapi mencari pujian dan kemasyhuran di mata manusia. Riya merupakan bentuk syirik kecil kepada Allah yang dapat merusak dan membuat ibadah serta kebaikan yang dilakukan tidak bernilai di hadapan Allah.

Sikap ini muncul karena orang kurang memahami dengan baik tujuan ibadah dan amal yang dilakukan. Dalam Islam, setiap ibadah, amal, dan aktivitas lainnya harus dilakukan demi mencari ridha Allah SWT. Firman-Nya,
''Katakanlah, 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam'.'' (QS 6: 162).

Riya yang ditampilkan orang dalam perilaku sehari-hari berkorelasi erat dengan sifat angkuh yang dimilikinya. Riya berawal dari keinginan untuk menunjukkan bahwa ia yang paling hebat, baik, taat, dan dermawan yang merupakan bagian dari sifat angkuh. Allah berfirman,
''Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.'' (QS 8: 47).

Riya muncul akibat kurang iman kepada Allah dan hari akhirat serta ekspresi ketidakjujuran atau kedustaan menjalankan agama. Dalam melakukan ibadah dan kebaikan orang yang riya berorientasi jangka pendek: mendapat pujian manusia. Ia melakukan ibadah karena ingin dipandang sebagai orang taat dan saleh. Apabila memberi sedekah dan bantuan kepada sesama, ia ingin disebut sebagai dermawan dan memiliki kepekaan sosial. Allah menjelaskan,
''Dan orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, barang siapa yang mengambil setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.'' (QS 4: 38).

Sikap riya sangat merugikan karena kebaikan dan ketaatan yang dilakukan tidak bernilai di sisi Allah. Allah berfirman,
''Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka, perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).'' (QS 2: 264).

Orang-orang seperti itu di akhirat kelak dicap Allah sebagai pendusta. Rasulullah SAW bersabda,
''Ada yang mengaku berjuang di jalan Allah hingga mati syaid, padahal ia berperang hanya ingin dikenal sebagai pemberani. Ada yang mengaku mempelajari ilmu pengetahuan, mengajarkan, dan membaca Alquran karena Allah, padahal ia hanya ingin dikenal sebagai orang alim dan qari'. Ada yang mengaku mendermakan harta untuk mencari ridha Allah, padahal ia hanya ingin disebut dermawan. Amalan semua orang itu ditolak Allah dan mereka dimasukkan ke dalam neraka.'' (HR Muslim). Wallahu a'lam.


No Smoking, Tidak Merokok Karena Allah

Rokok memang sesuatu yang tidak ditemukan di zaman Nabi, akan tetapi agama Islam telah menurunkan nash-nash yang universal, semua hal yang membahayakan diri, mencelakakan orang lain dan menghambur-hamburkan harta adalah hal yang haram.

Berikut ini dalil-dalil yang menunjukkan keharaman rokok :
  1. Firman Allah: "Nabi tersebut menghalalkan untuk mereka semua hal yang baik dan mengharamkan untuk mereka semua hal yang jelek." (QS. Al A'raf: 157)

    Bukankah rokok termasuk barang yang jelek, berbahaya dan berbau tidak enak?
  2. Firman Allah: "Janganlah kalian campakkan diri kalian dalam kehancuran" (QS. Al Baqarah: 195)

    Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan TBC.



Siapkah Kita, Bila Maut Datang Menjemput Kita

Dapatkah kita menduga atau mengira
Bilamana ajal kita akan tiba
Di mana umur kita akan berakhirnya?

Dapatkah kita merencana atau berjanji
Bagaimana cara kematian akan kita alami
Sehingga kita siap rohani dan jasmani?

Dapatkah kita memohon jatah umur yang bagi kita tepat
Sehabis Ramadhan atau berhaji, ketika dosa diampuni tammat
Dan nyawa dicabut malaikat ketika kita dalam keadaan sehat?

Dapatkah waktunya kita majukan atau mundurkan
Ketika nafas terakhir itu dihembuskan
Dan sorotan mata kita dikosongkan?



Tiga Jalan Menuju Surga Allah SWT

Dari Abdullah bin Salam ra, Rasulullah SAW.bersabda: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan (kepada orang yang membutuhkannya), dan shalatlah kalian di saat manusia tertidur dikegelapan malam, maka kalian akan masuk surga dengan selamat." (HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Darimi)

Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menginformasikan kepada kita tiga jalan menuju surganya Allah SWT dengan selamat. Ketiga hal tersebut adalah :
 


1. Menyebarkan Salam
Memberikan atau mengucapkan salam merupakan salah satu syi’ar Islam dan juga sunnah Rasulullah SAW. Bahkan dalam salah satu haditsnya beliau menggambarkan bahwa salam merupakan cara paling efektif untuk menumbuhkan rasa ukhuwwah Islamiyah dan cinta sesama muslim. Dan ternyata di samping segala keutamaannya, menyebarkan salam juga dapat mengantarkan seseorang pada pintu surga yang senantiasa menjadi idaman setiap orang yang beriman. Mengucapkan salam juga dapat menghilangkan rasa


Posted on: Kamis, 24 Maret 2011

The occurrence of Apocalypse According to Islam

Faith in the day qiyamat is an essential element of faith in Islam. Without faith in qiyamat day, one's faith will not be accepted. As is not acceptable if it does not believe in Allah, the angels of God, the books of His book, his apostles, and qadha qadar Him.Subhannahu Allah wa Ta'ala says:"... Those who disbelieve in Allah, angels, angels, the books of His book, his apostles, and days later (qiyamat), then surely that person has gone astray as far as possible." (An-Nisaa ': 136).Regarding the certainty of God's own Qiyamat Day confirmed in the word-word, among others:"Those who disbelieve say that occasionally they will not be resurrected. Say: Not so, for the sake of my Lord, you really will be raised, then will be preached unto you what ye do. That is easy for Allah." (At-Taghabun / 64:7).Subhannahu Allah wa ta'ala also said:"... And gives a warning (again) about the day together (qiyamat) there is no doubt. A section of a party to go to heaven and hell." (As-Shura / 42:7)"And if the words have fallen upon them, we remove a type of creeping things of the earth who will tell them, that people actually were not sure the revelations of Us." (An-Naml / 27:82)."Until, when opened (wall) Gog and Ma'juj, and they go down quickly from the high ground. And it has been dekatlah coming true promise (Day qiyamat), then all of a sudden terbelalaklah the eyes of those who disbelieve. (Al-Anbiyaa ': 96-97)."And when the trumpet is blown once inflatable, and the earth is moved and the mountains and then once they hit the dibenturkan. So on the day it came to pass qiyamat, and split the sky, because on that day the sky became weak. And the angels are in the sky over the-corners . And on that day eight angels uphold the Throne of your Lord above (head) them. On that day you are confronted (the Lord), not doin anything from a hidden (to Allah). "As to those who granted him his book of the right, so she said: Take, read kitabmu (this). Indeed I am convinced that I would actually meet reckoning (calculation) against me. So the people that are in a blessed life, in high heaven. fruits nearby, ( to them to say): Eat and drink with a delicious caused charities that ye did in the days that have past. The person who granted him his book in his left hand, then he said: O would be nice if not given me my book (this). And I do not know what reckoning for me. O presumably that's complete death of all things. my treasure never benefit me. Having lost power from me. (He said): Take him then belenggulah his hand to his neck. And then insert him into the the fire of hell fire. Then belitlah him with a chain seventy cubits long. Indeed he formerly did not believe in Allah the Most Great. And also he does not encourage (others) to feed the poor. "(Al-Haaqqah / 69:13-34).There are

Reading

Allah says,''Read with (call) the name of your Lord is the Creator. He has created man from a clot. Read, and thy Lord is Most Generous, who taught (man) with the mediation of kalam. He taught the human what he does not know.''(Surah Al-Alaq: 1-5).
Iqra, read command is so important that was repeated twice in the series of the first revelation. Maybe we were surprised to see that the command is addressed first reading to someone who never read a book anything before falling Koran (Sura 29: 48), even he was not good at reading a paper until the end of his life (Sura 7:157). However, there are two things that cause us no longer feel surprised. First, the meaning iqra itself. Iqra is interpreted by this read is taken from the original meaning of the word qira'atan who gather. So, from this original meaning can be understood that the command does not require reading the written text that is read, nor should be pronounced to be heard by others. Second, the read command target is not only personally addressed to the Prophet Muhammad solely, but also for mankind throughout the history of humanity, because the realization of these orders is the key to happiness pacer worldly life and ukhrawi. ''Anyone who wants success in the world, so Reach for the science. Anyone who wants success in the Hereafter, so Reach for the science. And anyone who wants success in the world and the Hereafter, then Grab them with science,''so the word of the Prophet Muhammad.





This read command is a command of the most valuable given to mankind. Therefore, reading is a road that would lead a person reaches a degree of perfect humanity. So, no exaggeration to say that reading is the main requirement in order to build a glorious civilization, which according to human nature. Allah says,''God will exalt those who believe among you and those who were given some degree of science.''(Surah Al-Mujadalah: 11).