Tinggalkan Pesanmu!

Posted on: Jumat, 15 April 2011

*Mutiara Kata*


Orang yang suka menghina orang lain, dia akan dihina. (Umar bin Khattab)

Tanda-tanda orang bijaksana antara lain adalah lidahnya selalu basah dengan dzikrullah. (Utsman bin Affan)

Pekerjaan lebih banyak daripada waktu. (Hasan al-Banna)

Perbuatan Yang Ihsan


Oleh: O. Solihin

Milis DT - Seorang ulama yang hidup di masa Abdul Malik bin Marwan, Sa’id bin Jubair, pernah mengatakan:

“Tidak diterima suatu perkataan kecuali disertai amal, tidak akan diterima perkataan dan amal kecuali disertai niat, dan tidak akan diterima perkataan, amal dan niat kecuali disesuaikan dengan sunnah Nabi Saw."

Saking pentingnya ihsan dalam beramal ini, sampai-sampai Imam Malik mengatakan:

“Sunnah Rasulullah Saw itu ibarat perahu nabi Nuh. Siapa yang menumpanginya ia akan selamat; sedangkan yang tidak, akan tenggelam."


Satu Pelajaran dari Pohon Kelapa



Sebuah pepatah dari Ranah Minangkabau berbunyi, "Alam takambang jadi guru". Ini bisa diterjemahkan bahwa alam semesta bisa berperan sebagai guru bagi kita, manusia. Dia mengajarkan kita akan banyak hal tentang bagaimana menjalani kehidupan sebagai hamba Allah. Alam semesta -salah satu wujud ayat kauniyah dari Ilahi- tidak tersurat seperti halnya ayat-ayat qouliyah yang kita baca dalam Al Quran. Pelajaran yang diberikannya tidak tertulis dalam bentuk jilid buku dan tidak pula disampaikan pada suatu komunitas belajar, tapi berupa hikmah tersirat yang diperlihatkan melalui fenomena-fenomena alam.

eramuslim - Ada satu jenis tanaman yang menjadi khas di daerah pesisir. Rasanya keelokan alam pesisir belum lengkap tanpa kehadirannya. Dia adalah pohon kelapa, Si Nyiur melambai di tepi pantai. Selain memberi keindahan, sebenarnya kelapa punya keunggulan tersendiri. Untuk mengetahui itu, mari kita kenali lebih dekat.

Keutamaan Al Quran yang disebut dalam Hadits


 Milis DT - Bismillah, Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu `Ala Rasulillah, Wa'ala Aalihie Washohbihie Waman Walaah amma ba'du...
  1. Dari Abu Umamah ra. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Bacalah Al Qur'an sesungguhnya ia akan datang di hari Kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya." (Riwayat Muslim)
  2. Dari Nawwas bin Sam'an ra. telah berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Di hari Akhirat kelak akan didatangkan Al Qur'an dan orang yang membaca dan mengamalkannya, didahului dengan surat Al Baqarah dan Surah Ali 'Imran, kedua-duanya menjadi hujjah (pembela) orang yang membaca dan mengamalkannya." (Riwayat Muslim)

Jangan Gembira atas Prestasi Taatmu


Milis DT - "Janganlah anda bergembira karena taatmu, karena itu muncul dari diri anda. Bergembiralah dengan taat itu, karena ketaatan itu muncul dari Allah Ta'ala sebagai anugerah padamu."

Taat atau kepatuhan kita kepada Allah merupakan salah satu intisari dari aspek ubudiyah yang dicintai Allah, dan kegembiraan terhadap kepatuhan itu merupakan persoalan yang naluriah.

Namun kenapa kita dilarang oleh Ibnu Athaillah untuk merasa bergembira atas ketaatan kita? Yang dilarang manakala, bahwa kita bergembira karena kita merasa bisa, merasa mampu, merasa bisa, bahwa taat itu adalah prestasi dan usaha kita.

Apakah Dosa Kita Diampuni Setelah Shalat Taubat?


Assalamualaikum Wr. Wb.

Ustadz, saya ingin bertanya, apabila kita melakukan dosa, dan kita tidak mengulanginya lagi kemudian kita Sholat Taubat apakah dosa-dosa kita akan diampuni? dan mohon kiranya ustadz memberikan tuntunan doa untuk sholat taubat.

Terima kasih Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

iin
Jawaban:
Assalamualaikum 'Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Alhamdulilahi Rabbil 'alamin, wash-shalatu was-salamu 'alaa Sayyidina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa 
shahbihihi ajma'in, wa ba'du

Taubat adalah perintah Allah SWT kepada semua hamba-Nya yang pernah melakukan kesalahan. Dan pada hakikatnya, tidak ada seorang pun yang bebas dari kesalahan kecuali diri Nabi Muhammad SAW saja. Bertaubat adalah perintah Allah dan Dia menjamin bila seseorang bertaubat pasti diampuninya. Asalkan tobatnya itu tobat sungguhnan, bukan main main atau sekedar formalitas saja.

Diantara syarat utama dalam bertaubat adalah :

Ikhlas Beramal


Oleh : Fajar Kurnianto

Suatu ketika, Abu Umamah Al-Bahili RA (W. 86H), salah seorang sahabat setia Nabi asal Syam (Suriah) bercerita, ada seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan kemudian bertanya, ''Wahai Rasulullah, apa pendapat Tuan ketika melihat seseorang yang berperang, tapi mendapatkan upah dan ketenaran?'' Nabi SAW menjawab, ''Dia tidak mendapatkan apa-apa!'' Laki-laki itu bertanya lagi hingga tiga kali, dan jawaban Rasulullah pun tetap tidak berubah. Akhirnya, Nabi SAW berkata untuk yang terakhir kalinya, ''Sesungguhnya Allah tidak menerima amal seseorang tanpa ia ikhlas melakukannya dan semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah.'' (HR An-Nasai).

Melalui hadis ini, Nabi SAW mengajarkan kepada kita untuk melakukan segala sesuatu dengan ikhlas, tanpa pamrih. Segala bentuk benda materi yang didapatkan seseorang sejatinya tidak akan berarti apa-apa di sisi Allah SWT, ketika hasil itu didapat dengan jalan tidak halal. Amal perbuatan seorang hamba tidak bernilai bagi Allah, ketika ia melakukannya dengan keterpaksaan.

Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW


Milis DT - Tidak seorang rasul pun yang diutus oleh Allah Taala melainkan pasti dikuatkan dengan tanda-tanda berupa peristiwa alamiah serta mukjizat yang menyalahi keadaan yang biasa dialami oleh umat manusia, yang keluar dari batas kepandaian mereka. Maksudnya ialah agar dengan menunjukkan hal-hal itu dia dapat menjadi bukti bahwa orang yang mengaku menerima risalah benar-benar dipercaya sebagai utusan Tuhan, di samping berbagai berita gembira dan peringatan yang disampaikan.

Setiap nabi dan rasul diberikan mukjizat, akan tetapi semua mukjizat tersebut telah hilang bersama kewafatan para nabi dan rasul. Hanya satu saja mukjizat yang masih wujud dan dapat kita lihat, sentuh, baca dan dengar. Itulah mukjizat nabi kita Nabi Besar Muhammad s.a.w yaitu Al-Qur'an Al-Karim, yang telah Allah janjikan untuk memelihara dan melingdunginya sehingga hari Kiamat kelak. Ini termaktub dalam firman Allah s.w.t di dalam surah Al-Hijir, ayat 9: "Sesungguhnya telah Kami turunkan peringatan ini (Al-Qur'an) dan sesungguhnya Kami lah penjaga baginya."


Sikap Muslim Terhadap Sunnah Nabi Shalallaahu alaihi wasalam


Sunnah Nabi Shalallaahu alaihi wasalam merupakan sumber hukum syari'at Islam yang ke dua setelah al Qur'anul Karim. Keberadaan sunnah bisa merupakan pendukung dan penguat kandungan al Qur'an. Bisa pula sebagai tafsir dan penjelasannya. Dan secara terpisah, as-Sunnah juga merupakan landasan tasyri' (penetapan hukum) yang melahirkan berbagai hukum, serta merupakan nash (ketetapan) untuk menghalalkan ataupun untuk mengharamkan sesuatu yang tidak tercantum di dalam al Qur'an.
      Namun sangat disayangkan, masih ada sebagian orang yang mengaku muslim, namun menolak sunnah secara total. “Al Qur'an telah cukup”, begitu kata mereka. Tidak diragukan lagi, anggapan dan ucapan seperti itu adalah kedustaan, bahkan dengan begitu mereka telah mendustakan al Qur'an dan sekaligus as Sunnah. Bukankah al Qur'an telah memerintahkan untuk mengambil apa saja yang datang dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dan menjauhi apa yang dilarang beliau? Sebagaimana firman Allah,

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya”. (QS. 59:7) .

Iblis dan Islam


Milis DT - Suatu ketika iblis dan setan-setannya berkumpul dalam suatu parlemen untuk membahas perkembangan dunia dan bahaya-bahaya yang akan dihadapi setan dimasa-masa yang akan datang, bahaya yang akan mengancam sistem iblis. Salah satu setan melaporkan, "Baginda, kami dengar seorang yahudi muncul dari Jerman, namanya Karl Marx, dia bukan seorang nabi tapi membawa kitab suci. Dia bermaksud memperbaiki dunia ini dan mengubah bangsa yang tertindas menjadi penguasa, ini tantangan buat kita"

Iblis menjawab, " Tidak.. karena Marxisme menghancurkan fitrah manusia, ia tidak akan sanggup mengubah alam ini."

Etika Bergaul


Fariq bin Gasim Anuz

Milis DT - Cita-cita tertinggi seorang muslim, ialah agar dirinya dicintai Allah, menjadi orang bertakwa yang dapat diperoleh dengan menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak manusia. Diantara tanda-tanda seseorang dicintai Allah, yaitu jika dirinya dicintai olah orang-orang shalih, diterima oleh hati mereka. Rasulullah Shalallahu 'alaihi was sallam bersabda, yang artinya :

"Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril, "Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah ia." Lalu Jibril mencintainya dan menyeru kepada penduduk langit, "Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah ia. "Maka (penduduk langit) mencintainya, kemudian menjadi orang yang diterima di muka bumi." (Hadits Bukhari dan Muslim,dalam Shahih Jami'ush Shaghir no.283)