Tinggalkan Pesanmu!

Posted on: Kamis, 28 April 2011

Di Manakah Nabi Isa AS Sekarang Ini

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Pak Ustadz, kembali saya mempertanyakan keberadaan Isa Almasih setelah saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya dengan judul "BENARKAH NABI ISA MASIH HIDUP?". Sebelumnya saya mohon maaf, karena saya masih awam dalam pemahaman tafsir dan terkadang saya hanya berfikir secara logika tapi masih tetap berpedoman pada Al-Qur'an dan Al-Hadist. Bukankah Islam adalah agama yang paling mudah secara logika? Adapun pertanyaan saya berkenaan dengan tafsir Ibnu Katsir 2/415 sebagai berikut:


  1. Maka mereka membunuh orang yang menyerupai Nabi Isa, apakah ada orang yang dibunuh di tiang salip yang memiliki rupa sama dengan Nabi Isa pada waktu itu? kalau ya, siapakah orang tersebut? Dalam Al-Qur'an saya tidak menemukan penjelasan atau menyebutkan perihal orang yang menyerupai Nabi Isa a.s tersebut. Adakah hubungannya dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 46 dan An Nisa 157.
  2. "Kemudian Nabi Isa diangkat ", maksud diangkat di sini apakah diangkat secara jasmani dan rohani ataukah hanya rohaniah saja? bagaimakah hubungannya dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 55.
  3. "Dia masih ada dan hidup", apakah maksud tafsir tersebut adalah Isa Al-Masih sekarang ini hidup jasmani dan rohani? Kalau ya, di manakah keberadaannya? Bagaimanakah hubungannya dengan firman Allah SWT yang menjelaskan bahwa setiap yang bernyawa akan diwafatkan, maaf saya lupa nama surat-nya dan ayatnya.
  4. "Turun sebelum hari kiamat", apakah turun dalam bentuk jasmani dan rohani? Kalau ya, di manakah pertamakali akan diturunkan? Apakah ada hubungannya dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah: 117.
Demikian pertanyaan saya, atas bantuan pak Ustadz saya ucapakan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Hamiruddin Jade


Jawaban:
Assalamualaikum 'Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Alhamdulilahi Rabbil 'alamin, wash-shalatu was-salamu 'alaa Sayyidina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihihi ajma'in, wa ba'du

  1. Al-Quran memang tidak menyebutkan secara spesifik siapakah jati diri orang yang dibunuh itu. Sebab tujuan ayat ini memang bukan untuk menjelaskan siapa yang dibunuh, melainkan untuk menunjukkan bahwa orang-orang nasrani sendiri tidak sepakat tentang siapakah yang mereka bunuh itu.

    Sehingga sejak awal sudah bisa kita pastikan bahwa keraguan itu sudah ada sejak masa pertama kali kejadian itu berlangsung. Yang ragu-ragu bukan ahli sejarah, tetapi si pelaku pembunuhan itu sendiri ragu-ragu tentang siapakah sebenarnya yang mereka bunuh. Kalau hari ini pemeluk nasrani berani-beraninya memastikan bahwa yang dibunuh itu nabi Isa as, di situlah letak kesalahan totalnya.
    Bagaimana bisa terjadi pemuka nasrani hari ini menjadi begitu yakin bahwa yang dibunuh itu Nabi Isa as? Padahal 21 abad yang lalu, pelaku pembunuhannya sendiri pun ragu-ragu? Sungguh sebuah keanehan yang tidak masuk akal, bukan?
    Sisi inilah yang ingin diangkat oleh Al-Qur'an Al-Kareim sehingga Allah tidak merasa perlu untuk memberikan keterangan atau jawaban atas misteri pembunuhan itu. Berbeda dengan cerita misteri pembunuhan biasa, yang menjadi pertanyaan bukanlah siapa yang membunuh tetapi siapakah yang dibunuh. Dengan adanya misteri siapa yang dibunuh, akan sangat nampak kelemahan aqidah nasrani yang terlalu yakin bahwa Yesus mati untuk menebus dosa umat manusia.
    Jawaban misteri siapakah yang dibunuh bisa kita dapat di dalam hadits nabawi dan keterangan tasfir Al-Quran Al-Kariem. Adh-Dhahhak meriwayatkan bahwa ketika Nabi Isa as dan hawariyyin sudah terkepung oleh musuhnya, beliau berkata, "Siapakah yang berani keluar hingga terbunuh tapi menjadi temanku di surga?". Maka salah seorang dari hawariyyin itu menjawab, "Aku bersedia wahai Nabi Allah". Lalu keluarlah dia dan terbunuh karena diserupakan wajahnya seperti Nabi Isa as oleh Allah SWT. Riwayat ini juga disetujui oleh At-Thabari, ahli tafsir kenamaan. (Silahkan rujuk Tafsir Al-Jami' li Ahkamil Quran oleh Al-Qurthuby jilid 4 halaman 101 tentang tafsir surat Ali Imran ayat 55).
  2. Yang benar adalah bahwa Nabi Isa diangkat ke langit jasad dan ruhnya. Dalam ayat 55 surat Ali Imran sama sekali tidak disebutkan adanya perbedaan antara ruh dengan jasad. Sehingga tidak boleh ditafsirkan bahwa yang diangkat hanya ruhnya saja tanpa jasad, atau jasad saja tanpa ruh.
  3. Nabi Isa as hari ini masih hidup dengan ruh dan jasadnya. Tapi bukan di muka bumi ini, melainkan di langit. Kalau disebut langit, kita agak susah mendeteksinya karena apa yang ada selain di bumi ini bisa disebut sebagai langit. Bahkan beberapa meter ke atas dari permukaan bumi pun sudah bisa disebut langit, yaitu ketinggian di mana ada awan hujan. Dan jaraknya menjadi tidak terhingga karena sampai hari ini belum ada yang bisa membuat batas alam semesta.

    Yang jelas beliau masih hidup normal tapi bukan di bumi ini tempatnya. Sebab kalau ada di muka bumi, seharusnya beliau ikut dalam perang Badar, sebab dia termasuk muslim. Padahal saat itu Rasulullah menyebutkan bahwa hanya itulah manusia yang tersisa di muka bumi yang masih beriman kepada Allah. Ternyata semua shahabat yang ikut perang Badar itu ada datanya namun tak satu pun di antara mereka Nabi Isa as. Sehingga bisa disimpulkan bahwa memang beliau tidak hidup di muka bumi ini, melainkan di langit. Sebagaimana riwayat dari Al-Hasan dan Ibnu Zaid secara shahih dari Ibnu Abbas.
  4. Bahwa beliau akan turun lagi ke muka bumi memang telah dipastikan di dalam hadits-hadits shahih. Hanya saja tentang lokasi turunnya tidak disebutkan secara spesifik. Namun ada disebutkan bahwa beliau melakukan haji dan umrah dan akan melantunkan talbiyah di Fajjir Rauha', sebuah tempat antara Mekkah dan Madinah. Hadits Shahih riwayat Imam Muslim nomor 1252, Ahmad jilid 2 halaman 240 dari Abi Hurairah r.a.
Wallahu A'lam Bish-Showab,
Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Ahmad Sarwat, Lc.
www.eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar